Tuhan tolong hapus dia dari hatiku.. karena aku baru menyadari bahwa
perasaannya tak sama seperti perasaanku. Sebenarnya bentuk terbesar dari cinta
adalah saling memaafkan. Namun jika seseorang terus melakukan kesalahan yang
sama dan dengan mudahnya kita memaafkannya apa itu juga salah satu bentuk dari
cinta?
Setiap orang berhak memilih dan dipilih. Begitu juga dengan aku. Manusia
nggak ada yang bisa bohongin perasaannya. Saat aku memilih dirimu, saat itulah
perasaan nggak bisa diboongin. Dan hal bodoh adalah ketika diriku masih
mencintai seseorang yang jelas-jelas tidak pernah mencintaiku.
Aku perlu mengkritik diriku sendiri, bukan berarti aku tidak menerima
kenyataan yang ada. Aku selalu berpikir, entah apa yang salah pada diriku.
Sekarang bolehkah aku menyerah? Pasti tidak. Lantas aku harus apa? Aku tidak
mau menghadapi semua ini sendiri. Taukah kini aku sudah sangat lelah menanti
perubahan yang tak kunjung datang kepadaku. Taukah kini aku mulai bosan jika
semua ucapanku tak lagi didengar olehmu. Lantas aku harus apa? Terus
membiarkanmu seperti ini dengan keegoisam dan pemikiran sendiri?
Katanya kita harus menghargai perasaan orang lain? Tapi apa? Kamu tidak
pernah menghargai perasaanku. Padahal aku selalu berusaha untuk menghargai
perasaanmu. Kini aku sudah tidak tau harus berbuat apa lagi! Memang aku akui
terkadang aku terlalu memaksakan keadaan. Bukan sesuatu yang indah yang terjadi
kepadaku, malah hal tidak menyenangkan yang aku alami saat ini. Seringkali aku
menyesali apa yang terjadi saat ini. Namunbila waktu bisa diulang sekalipun,
aku tidak akan pernah menyesal telah mengenalmu. Mungkin inilah jalan terbaik
yang diberikan Tuhan, dan kita harus relakan kenyataan ini.
“kenanglah aku
kapanpun engkau mau.. simpan diriku bila masih dihatimu. Andaikan nanti cinta
datang kembali.. akan ku sanjung engkau didalam hatiku…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar