“di saat
sudah terjadi seperti ini dan semuanya sudah terlambat pun, aku masih
membayangkan suatu hari nanti kita bisa bersama (lagi) dihari esok…”
Mengapa semua jadi
serumit ini? Semua terjadi begitu cepat. Aku melihatmu, mengenalmu, lalu
mencintaimu. Aku tidak bisa melupakanmu. Aku selalu ingat bagaimana caramu
menatapku. Hal-hal sederhana itu seakan-akan sengaja diciptakan untuk tidak
dilupakan. Tolong buat aku lupa, karena aku tak lagi temukan cara terbaik untuk
menghilangkanmu dari pikiranku.
Kita jarang punya
kesempatan bertemu berdua, rasanya mustahil. Kamu dan aku berbeda, seperti air
dan api yang tidak bisa disatukan. Manusia tidak pernah merencanakan pertemuan,
karena itu adalah kuasa Tuhan. Manusia hanya menerima, menjalani, dan memaknai
segala sesuatu yang telah terjadi.
Aku tak bisa
menatapmu dan jemariku tak bisa menyentuh lekukan wajahmu. Aku tak lagi paham
ketika air mataku terjatuh karenamu. Kita tak saling memiliki dan semua terjadi
seperti mimpi. Semuua hanya ilusi. Kamu tak merasakan apa yang kurasakan. Kamu
juga tak memiliki rindu yang tersmpan diam-diam. Kali ini aku akan
menyembunyikan perasaan ini walaupun kamu sudah tau yang sebenarnya. Aku
melakukan itu semua agar kita tak saling mengganggu. Semua terasa lebih berarti
ketika kau tak tau segalanya. Seakan-akan aku tak pernah peduli, seakan-akan
aku tak mau tau. Sebenarnya aku sudah tau kamu sangat suit diajak basa-basi,
apalagi jika berbicara soal cinta.
Cinta itu hitam dan
putih. Ada gelap dan ada terang. Cinta ga selamanya penuh keindahan dan
kejelasan, tapi cinta punya moment gelap yang selalu bikin kita tersesat. Cinta
kadang memang membutakan dan membuat tuli. “luka” dan “kenangan” dua hal yang
membuatmu ingin melangkah jauh dan memaksamu untuk mendekat lagi.
Kamu hanya mengajarkanku
tentang cinta, tapi kamu lupa mengajarkanku cara untuk bertahan dari semua luka
atas kehilanganmu dan kalau saja melupakanmu itu semudah waktu aku mencintaimu,
mungkin sekarang aku tidak lagi merindu sendirian.
“terkadang wujud mencintai adalah memilih
untuk pergi dan membiarkan cinta tersebut pergi dari kita”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar