Apa kabar kamu disana? Semoga baik-baik saja dan
tidak seperti apa yang ada dibenakku. Aku tau saat ini kau sedang memikirkan
banyak masalah. Terutama mengenai kariermu. Tapi aku percaya kamu memang
terlahir untuk menjadi seorang yang sukses, dan kamu jugalah yang secara tidak
langsung membuat orang lain menjadi sukses.
Apakah kamu tau jika saat ini aku merindukanmu?
Beberapa hari belakangan ini kamu sering terlihat beda, ya akhir-akhir ini
sifatmu sedikit berbeda dari biasanya. Padahal yang aku tau sejak pertama kali
mengenalmu adalah kamu yang selalu bersikap manis kepada setiap orang, bukan
kamu yang tiba-tiba cuek.
Aku tau waktu terus berjalan. Tuntutan untuk segera
menyelesaikan tugas akhirpun selalu menghantuimu. Orang-orang disekitarmupun
ingin kau cepat menyelesaikannya, begitu pula denganku. Aku ingin sekali
melihatmu tersenyum bahagia karena telah berhasil menyelesaikan pendidikanmu
selama ini. Aku harap kamu bisa lebih focus dalam menjalankannya. Aku hanya
bisa member dukungan, dukungan, dan dukungan. Aku tak mau menjadi orang yang
hanya berteriak tanpa tau kondisimu yang sebenarnya.
Mungkin surat ini tak akian mengubah apapun, tak
member secercah harapan, atau bahkan tak ubahnya bualan anak ingusan yang baru
mengenal cinta. Tapi aku yakin semua ini tulus ku lakukan, aku mendukungmu
dengan cara yang sangat sederhana. Sesederhana tulisan ini.
Lukisan atau video itu mungkin bisa memberimu
sedikit semangat. Aku percaya orang yang memberimu semangat adalah orang-orang
yang mencintaimu. Semoga dengan surat ini kamu bisa menjadi lebih semangat
lagi. Ya semoga...
“KETIKA
RINDU ITU TERBENTANG, MAKA KESETIAAN AKAN TERTANTANG…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar