Jumat, 19 Desember 2014

cinta...




Rindunya karena rindu keceriaan.
Galaunya karena galau kebersamaan.
Kata orang, cinta itu romantis. ketika kita bisa merasakannya, maka kopi pun terasa manis.

          Ternyata semua bukan sekedar kata, tapi nyata. Menjalin hubungan dengan seseorang yang masih terjebak masa lalu. Saya bisa merasakan sekaligus bagaimana rasanya digantungin, diberi harapan palsu, dan hanya dijadikan tempat persinggahan. Mungkin terkesan menyedihkan, namun satu yang saya tahu, cinta memang tak pernah salah. Ia tidak akan menghadirkan luka, jika kita menikmatinya. Lagi-lagi, kesetiaan adalah kunci dari hubungan ini. Namun, cinta itu tidak perlu diuji kesetiaannya. Biarkan saja waktu yang menguji, cinta itu setia atau tidak.

          Cinta itu sederhana, kami memang tak saling komunikasi, seperti SMS, dan BBM. Bahkan untuk bertemu secara langusng dan berbincang secara langsung pun jarang kami lakukan. Tapi, diam-diam kami saling mendoakan satu sama lain. Itulah yang menunjukkan bahwa cinta itu memang sederhana.

          Menjalani hubungan seperti ini memang tak bisa banyak berharap. Yang bisa saya lakukan hanyalah memberi perhatian secar diam-diam dan berdoa agar semuanya bisa baik-baik saja. Jenuh? Lelah? Mungkin itu sering dirasakan, apalagi ketika dia seolah mulai tak menghargaiku. Namun kembali lagi, cinta memang tak akan beranjak, dan cinta tau kemana dia harus pulang. Semakin besar rasa untuk pergi, semakin besar juga rasa untuk tetap bertahan.

Kamis, 03 Juli 2014

perkenalan kita

Pertemuan kita bukan suatu kebetulan. Perkenalan itu tak menimbulkan kesan apapun pada awalnya. Aku menganggapmu pria biasa, yang ingin berkenalan, berbagi cerita, berbagi apapun yang bisa dibagi. Kamu tak pernah benar-benar tahu tentangku, seperti aku tak benar-benar tahu tentangmu. Aku berjalan mengarungi hari bersamamu, menghadapi datang dan pergimu, bergelut dengan rindu yang mungkin tidak kau mengerti. tapi aku merasa kita sangat jauh meskipun rasanya kau selalu ada di sini menemaniku. kamu sudah jadi satu-satunya meskipun kamu memperlakukanku sebagai salah satunya. namun semakin aku mengenalmu, semakin aku merasa jauh darimu. kamu terlalu sempurna untuk diriku, kamu terlalu jauh untuk kugapai, dan aku yang sedang dalam keadaan sangat berharap ini sedang ketakutan jika kau tiba-tiba pergi seakan tak pernah terjadi apapun di antara kita.
Malam itu, aku sedang dalam keadaan mempertanyakan semua, mempertanyakan perasaanmu padaku, mempertanyakan apa tujuan hubungan yang kita jalani selama ini, mempertanyakan semua arti pelukan dalam bentuk emoticon dan tulisan, dan candaan yang selalu berhasil membuatku melayang. Tapi, setiap kali melihat matamu, seketika aku mengingat bahwa perkenalan kita nampaknya tak lebih dari persinggahan buatmu. Iya, ini yang kubilang berharap terlalu tinggi. Salahku yang menginginkan semua lebih dari ini, salahku yang berharap kita bisa berjalan lebih jauh dari ini.
Kini semua sudah hilang. Namun satu hal yang akan selalu ku ingat, bahwa kamu pernah hadir dan singgah, meskipun hingga sekarang kau hanya datang dan pergi. Setidaknya kamu pernah ada, membawa sesuatu yang kupikir cinta, memberi sesuatu yang ternyata berujung luka. Sekarang, aku harus membiarkan diri untuk bernapas tanpa perhatianmu. jika rindu, yang kulakukan hanya satu.... membaca ulang pesan singkat kita sambil mengingat senyum manismu.
Siang tadi, sepulang kuliah aku masih menatap layar ponsel berkali-kali, berharap kamu mengatakan sesuatu padaku lewat bbm ataupun untuk sekedar mengingatkan agar tidak telat makan. Namun sampai saat ini, sampai aku selesai mengupload tulisan ini di blog, tidak ada satupun pesan masuk darimu. Sudahlah, mungkin memang kamu sudah menemukan kebahagiaan yang baru diluar sana tanpa aku. ada satu hal yang paling aku ingat, waktu itu, dalam pesan singkat aku sempat mengatakan “kangen” dan kamu dengan polosnya mengatakan “kan tadi baru ketemu, kok udah kangen lagi hehehe” :’)
Ya pokoknya, Aku kangen kamu. Aku kangen kamu yang selalu jadi moodbooster aku. Cepat kembali ya...

Sabtu, 21 Juni 2014

sadarkah kamu?

Awalnya, semua berjalan sederhana. Kita bercanda, kita tertawa, dan kita membicarakan hal-hal manis, walaupun segala percakapan itu hanya tercipta melalui pesan singkat (BBM). Perhatian yang mengalir darimu dan perbincangan manis kala itu hanya kuanggap sebagai hal yang tak perlu dimaknai dengan luar biasa.
Kehadiranmu membawa perasaan lain. Hal berbeda yang kamu tawarkan padaku turut membuka mata dan hatiku dengan lebar. Aku tak sadar, bahwa kamu datang memberi perasaan aneh. Ada yang hilang jika sehari saja kamu tak menyapaku melalui chat BBM. Setiap hari ada saja topik menarik yang kita bicarakan, sampai pada akhirnya kita berbicara hal paling menyentuh; cinta.
Hari-hari ku lewati dengan penuh tanda Tanya, “apa yang sedang ku lalui bersamanya?” ternyata, ketakutanku terjawab sudah, kamu menjauhiku tanpa alasan yang jelas. Kamu pergi tanpa ucapan pisah, dan jujur, aku merasa kehilangan.
kini aku menyerah. aku sadar bahwa bukan aku yang selalu kamu impikan. Aku mulai tahu kalau ternyata sikap baik kamu ga berarti kalau kamu punya rasa yang sama seperti rasaku untukmu. Aku paham bahwa semua perhatianmu selama ini hanyalah sebuah perhatian kecil yang kamu anggap biasa, meskipun aku menanggapinya dengan luar biasa. Aku ngerti, sampai kapanpun aku ga akan bisa jadi apa yang kamu mau. Aku juga tahu, rasa sayang itu urusan hati, dan aku ingat bahwa yang namanya perasaan selalu berjalan sendiri tanpa kita tahu tentang apa yang kita rasakan.
Sadarkah kamu bahwa ada seseorang yang selama ini selalu memperhatikan setiap langkahmu? sadarkah kamu bahwa selama ini ada seseorang yang selalu giat bercerita tentangmu kepada sahabatnya hingga sahabatnya merasa bosan dan lelah? Sadarkah kamu bahwa ada seseorang yang selalu mengerti dan merasakan masalahmu ketika tak ada satupun orang yang mendukungmu? Dan apakah ada orang lain yang selalu siap mengertimu saat kamu dalam kesibukanmu, seperti aku yang selalu mengerti dirimu?
Sudahlah, mungkin memang seharusnya aku tak terlalu mempermasalahkan hal ini lagi. Aku sudah lelah dengan semua perdebatan yang sempat kita lakukan sebelum pada akhirnya kita memutuskan untuk saling menjaga jarak. namun dibalik semua ini, sebenarnya aku menyukai kehadiranmu, dan kedekatan kita selama satu bulan ini benar-benar mengajariku banyak hal. Terima kasih :)
mungkin saja aku dan kamu hanya terjebak dalam ketertarikan sesaat

Sabtu, 10 Mei 2014

Telah Berakhir

Kamu pernah menjadi bagian hari-hariku. Setiap hari, kuhabiskan beberapa waktuku untuk membaca bbm darimu. Tawamu, pelukan berbentuk tulisan, dan canda kita selalu membuatku tersenyum. Hingga tanpa disadari perasaan ini menjadi sangat dalam. Pertama kali melihatmu, aku tahu bahwa suatu saat nanti kita bisa berada dalam suatu hubungan yang special. Kebahagiaanku mulai hadir ketika kamu menyapaku terlebih dahulu. Semua begitu bahagia… dulu.
Aku terlalu menganggap semua perhatian darimu adalah bentuk dari cinta. Aku sudah berharap lebih. Kuberikan sepenuhnya perhatianku untukmu. Sayangnya, semua hal itu seakan tak bermakna untukmu. Aku tahu bahwa dirimu lebih senang menunggu, dan lebih senang untuk membiarkan semua berjalan apa adanya. Namun apalagi yang kau tunggu jika kau sudah tau bahwa aku mencintaimu? Kamu, Aku yakin bahwa tak mungkin kau tak tahu bahwa aku ada perasaan special untukmu.
Kini, semua telah berakhir, ya berakhir tanpa ucapan pisah. Perjuanganku terhenti karena memang aku merasa tak pantas lagi untuk memperjuangkan semua ini. Nampaknya sudah ada seseorang baru yang lebih baik dan jauh lebih sempurna daripada aku.
Setelah tahu tentang semua itu, apakah kamu pernah menghargai sedikit saja perasaanku? Ini semua terasa aneh bagiku. Kita yang dulu pernah dekat, walau tak punya status apa-apa, tiba-tiba menjauh tanpa sebab. Aku yang terbiasa dengan sapaanmu di bbm harus terpaksa merelakan semuanya. Aku berusaha untuk memahami itu. Aku selalu berusaha meyakini diriku sendiri bahwa semua sudah berakhir dan aku tak boleh lagi berharap terlalu jauh.
Setiap hari, aku selalu berusaha menganggap semua baik-baik saja. Namun tak mudah meyakinkan diriku sendiri untuk segera melupakanmu dan menganggap bahwa kejadian ini tak pernah terjadi. Sementara ini saja, aku tak pernah kuat melihatmu bersamanya. Sulit bagiku menerima kenyataan bahwa kamu yang aku cintai lebih memilih pergi.
Aku tak tahu apa salahku sehingga kita yang baru saja dekat, baru saja mencoba manisnya cinta, harus terhempas ke realita hidup yang menyakitkan.
Kini, aku mengingatmu sebagai sosok yang pernah hadir untukku, meskipun tak pernah benar-benar tinggal. Kini aku juga sadar bahwa diriku hanyalah persinggahan sementara untukmu. Semoga kali ini kau paham, aku berjuang setiap hari untuk melupakanmu. Aku memaksa diriku agar tak lagi mengingat semua kejadian yang pernah terjadi di antara kita.

Sabtu, 19 April 2014

terima kasih...

terkadang, tidak ada pilihan lain untuk menghindar dari perasaan yang menyakitkan, selain menjauh dan perlahan melupakannya. namun aku tidak bisa semudah itu melakukannya. aku tidak bisa begitu saja melupakan apa yang telah terjadi antara kita, ya aku dan kamu. mungkin, perhatian dan kepedulianmu padaku adalah hal yang sepele bagimu atau bagi orang lain, tetapi tidak bagiku.
hay kamu, maafkan aku. aku mengerti sekarang, mengapa dirimu melakukan apa yang kau lakukan. mungkin aku hanya bisa belajar sesuatu yang benar melalui hal-hal yang salah, seperti yang sudah aku lakukan juga. sama seperti dirimu, akhirnya aku mengerti bahwa tidak semua sikap manis menjadi sesuatu yang luar biasa. namun yang perlu kau tau bahwa tidak ada yang ingin meninggalkan apa yang sudah dimiliki. dan, tidak ada pula yang bisa mengendalikan dimana letak jatuhnya hati. kau pernah salah. aku juga pernah salah. namun, dari sana, aku menemukan hal yang mungkin sekarang kau rasakan bersamanya. sebuah pengertian, bahwa hati tidak pernah keliru. bahwa cinta tidak pernah salah.
aku telah belajar, bahwa cinta selalu benar. bahwa kita harus memberi waktu untuk itu. dan, bahwa kita harus memulai segalaya dengan sesuatu yang baik.
terima kasih pernah datang, lalu menghilang. terima kasih pernah ada, lalu tiada. terima kasih pernah meninggikan harap, lalu menjatuhkan. terima kasih pernah peduli, lalu tak acuh. terima kasih...

Minggu, 02 Maret 2014

kamu...

andai kamu tidak hadir dalam hidupku, mungkin aku tidak akan pernah merasakan beban seperti ini, tidak akan mungkin merasakan sakit seperti ini, dan tidak akan mungkin mengalami rasa kecewa seperti ini.
tapi tanpamu........
aku tidak akan belajar banyak hal darimu.
terimakasih sudah sempat hadir dalam hidupku, walaupun hanya untuk sementara. terimakasih sudah mengajariku tentang sakit hati, sedih, dan mengajariku tentang arti kebahagiaan yang sesungguhnya. karena seandainya aku tidak bertemu denganmu, mungkin aku tidak akan pernah mengetahui arti cinta yang sesungguhnya, dan mungkin juga aku tidak akan pernah tau tentang arti sebuah pengorbanan.

Minggu, 09 Februari 2014

You're not mine

maafkan aku. Aku mengerti sekarang, mengapa kamu melakukan apa yang kamu lakukan. Mungkin aku hanya bisa belajar sesuatu yang benar melalui hal-hal yang salah, seperti yang sudah aku lakukan juga. Sama seperti kamu, akhirnya aku mengalami sendiri apa yang kamu alami. Tidak ada yang ingin menjadi pengganggu kehidupan orang lain. Tidak ada yang ingin meninggalkan apa yang sudah dimiliki. Dan, tidak ada pula yang bisa mengendalikan diri di mana letak jatuhnya hati. Aku pernah salah. Kamu juga pernah salah. Namun, dari sana, aku menemukan hal yang mungkin kamu rasakan sebelumnya. Sebuah pengertian, bahwa hati tidak pernah keliru. Bahwa cinta tidak pernah salah. Aku telah belajar, bahwa cinta selalu benar. Bahwa kita harus memberi waktu untuk itu, dan bahwa kita harus memulai segalanya dengan sesuatu yang baik.
Aku ingin melupakanmu dengan sederhana, tapi aku ingin mencintaimu

Sabtu, 01 Februari 2014

welcome 18th

Hello february 1st, welcome 18th! Be my beautiful day, be my better life, and hopefully my dreams will come true :')
Akhirnya hari yang selama ini gue tunggu-tunggu datang juga. Yap tepat hari ini, 01 februari 2014 gue berulang tahun yang ke-18. Ah ternyata sudah mulai beranjak tua ya gue, hahaha... Alhamdulillah sampai saat ini masih diberikan nikmat yang luar biasa dari Allah SWT, masih diberikan umur sampai saat ini, masih bisa merasakan indahnya dunia ini, dan masih bisa merasakan kasih sayang yang luar biasa dari orang-orang disekitar gue. 18 bukanlah umur yang bisa digunakan untuk main-main lagi. Semuanya kegiatan dan semua hal harus dilakukan dengan serius, dan harus dilakukan dengan matang-matang. karena semua hal yang gue lakuin akan menentukan nasib gue di masa depan. Sejujurnya, gue masih sangat merasa banyak kekurangan, masih merasa banyak kesalahan, masih belum bisa memanfaatkan peluang yang ada, dan masih kurang bersyukur dengan apa yang gue miliki saat ini.
Kalo bicara tentang masa lalu, 2013 tentu bisa dibilang menjadi tahun yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Apalagi ditahun 2013 umur gue 17 tahun. 17 tahun merupakan umur yang banyak memberikan pelajaran berharga buat gue, umur yang menjadikan gue pribadi yang kuat dalam berbagai hal, umur yang dalam satu tahun belakangan ini bisa merubah sikap dan kepribadian gue, dan umur yang mengajarkan gue menjadi pribadi yang lebih baik. Ya... yang pasti 17 tahun itu banyak memori indah dan memori yang kurang indah buat gue :D
Semoga diumur gue yang sekarang, gue bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari segi apapun. Bisa menjadi peribadi yang lebih bertanggung jawab dan berdedikasi atas apa yang gue lakukan, semoga tahun ini bisa memberi kebahagiaan untuk orang-orang yang gue sayang,dan semoga bisa lebih baik juga dalam segi percintaan hahaha...
Terimakasih untuk semua teman-teman dan keluarga besar gue yang sudah memberikan doa dan ucapan untuk gue. Semoga doa-doa kalian untuk gue segera dikabulkan oleh Allah SWT. Amin..... :)
thanks february 1st. thanks for being such a perfect day to me. a day to remember... see you next year

Kamis, 02 Januari 2014

Mengingat Masa Lalu

Mengingat insiden beberapa waktu yang lalu cukup membuatku merasa sedih. Sebenarnya hanya peristiwa sederhana, kamu menganggap bahwa sikapku terlalu berlebihan dan ada sedikit kesalahpahaman sesudah itu. Namun entah mengapa semuanya menjadi seperti ini, menjadi sangat rumit dan terkesan berlebihan. Setelah kejadian itu, kita saling menjaga jarak dan kau tak lagi sama seperti waktu itu. Aku berusaha untuk tetap berpikir positif dan hanya bisa mengamatimu dari kejauhan. Pertemuan kita beberapa bulan yang lalu ibarat sinyal bagiku bahwa itu adalah pertemuan terakhir kita sebelum semuanya menjadi seperti ini. Ah sudahlah.. mungkin memang sudah jalan Tuhan seperti ini :)
Gara-gara mengingat masa itu, aku jadi ingat awal perkenalan kita yang manis. Pada saat itu, aku selalu lupa caranya mengatur detak jantungku ketika bertemu kamu. Rasanya jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya. setelah kita bertemu, tak jarang kita saling diem-dieman dan selalu bingung mau ngomong apa. Tak jarang juga kita saling salah tingkah ketika bertemu :D
Di ponselku ini, ada banyak kenangan yang tak bisa begitu saja aku lupakan. Di ponsel ini juga aku masih menyimpan screen capture percakapan kita waktu itu dan masih ada foto-foto kita waktu itu. Mengingat kita pernah berbicara mengenai banyak hal di tengah malam, aku jadi rindu sosokmu yang terlalu jujur. Aku rindu kamu yang pada saat itu pernah membelaku di depan banyak orang. Aku rindu memegang tanganmu ketika aku ingin mengabadikan moment kebersamaan kita melalui sebuah foto. Aku rindu ucapan “hati-hati dijalan ya” darimu ketika aku pamit untuk pulang setelah kita bertemu, dan Aku rindu kamu yang beberapa kali mengingatkanku untuk tidak tidur terlalu malam, dan aku juga rindu mengingatkanmu untuk tidak tidur terlalu malam dan untuk selalu menjaga kesehatanmu. Ah, tanpa disadari kita sama-sama punya kebiasaan tidur larut malam. Tanpa disadari juga kita saling memperhatikan satu sama lain.
“the best portion of your life will be the small, nameless moments. You spend smiling with someone who matters to you” –unknown-