perkenalan kita
Pertemuan kita bukan suatu kebetulan. Perkenalan itu tak menimbulkan kesan apapun pada awalnya. Aku menganggapmu pria biasa, yang ingin berkenalan, berbagi cerita, berbagi apapun yang bisa dibagi. Kamu tak pernah benar-benar tahu tentangku, seperti aku tak benar-benar tahu tentangmu. Aku berjalan mengarungi hari bersamamu, menghadapi datang dan pergimu, bergelut dengan rindu yang mungkin tidak kau mengerti. tapi aku merasa kita sangat jauh meskipun rasanya kau selalu ada di sini menemaniku. kamu sudah jadi satu-satunya meskipun kamu memperlakukanku sebagai salah satunya. namun semakin aku mengenalmu, semakin aku merasa jauh darimu. kamu terlalu sempurna untuk diriku, kamu terlalu jauh untuk kugapai, dan aku yang sedang dalam keadaan sangat berharap ini sedang ketakutan jika kau tiba-tiba pergi seakan tak pernah terjadi apapun di antara kita.
Malam itu, aku sedang dalam keadaan mempertanyakan semua, mempertanyakan perasaanmu padaku, mempertanyakan apa tujuan hubungan yang kita jalani selama ini, mempertanyakan semua arti pelukan dalam bentuk emoticon dan tulisan, dan candaan yang selalu berhasil membuatku melayang. Tapi, setiap kali melihat matamu, seketika aku mengingat bahwa perkenalan kita nampaknya tak lebih dari persinggahan buatmu. Iya, ini yang kubilang berharap terlalu tinggi. Salahku yang menginginkan semua lebih dari ini, salahku yang berharap kita bisa berjalan lebih jauh dari ini.
Kini semua sudah hilang. Namun satu hal yang akan selalu ku ingat, bahwa kamu pernah hadir dan singgah, meskipun hingga sekarang kau hanya datang dan pergi. Setidaknya kamu pernah ada, membawa sesuatu yang kupikir cinta, memberi sesuatu yang ternyata berujung luka. Sekarang, aku harus membiarkan diri untuk bernapas tanpa perhatianmu. jika rindu, yang kulakukan hanya satu.... membaca ulang pesan singkat kita sambil mengingat senyum manismu.
Siang tadi, sepulang kuliah aku masih menatap layar ponsel berkali-kali, berharap kamu mengatakan sesuatu padaku lewat bbm ataupun untuk sekedar mengingatkan agar tidak telat makan. Namun sampai saat ini, sampai aku selesai mengupload tulisan ini di blog, tidak ada satupun pesan masuk darimu. Sudahlah, mungkin memang kamu sudah menemukan kebahagiaan yang baru diluar sana tanpa aku. ada satu hal yang paling aku ingat, waktu itu, dalam pesan singkat aku sempat mengatakan “kangen” dan kamu dengan polosnya mengatakan “kan tadi baru ketemu, kok udah kangen lagi hehehe” :’)
Ya pokoknya, Aku kangen kamu. Aku kangen kamu yang selalu jadi moodbooster aku. Cepat kembali ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar