Terimakasih Cinta
“dan pada kenyataannya memang kau dan aku tidak ditakdirkan untuk berada dalam satu kisah yang indah.”
Hari ini aku akan bertemu denganmu lagi, dan mungkin juga bertemu denganmu untuk yang terakhir kalinya. Saat ini kau tepat berada di depanku. Aku hanya bisa memandang dirimu saja, tanpa bisa menyentuh dan berkata apapun. Entah apa yang ada dipikiranku saat ini. Aku kira aku sudah meelupakannya, namun pada kenyataannya hingga saat ini diriku masih saja menyimpan rasa ini. Rasa yang sebenarnya tidak pantas untuk dipertahankan. Keinginan untuk melupakan segala hal tentang dirimu selalu ada, namun memori indahlah yang selalu mengurungkan keinginan itu. Mungkin memang Karena dirimu terlalu berharga untuk diriku. Dan karena hal itulah semua rasa sakit yang ada pada diriku seketka hilang.
“aku salut banget sama kamu. Optimistis banget. Tapi maaf optimistis kamu itu ga sesuai sama ketentuan Allah. Kita nggak berhak memiliki apapun, karena semua yang ada di muka bumi ini milik Allah. Aku memang nggak pantes mendapatkan perjuangan yang kamu lakukan. Cukup sudah perjuangan kamu karena jalan yang kamu tempuh berbeda dengan cara berpikir aku. Simpan perjuangan kamu itu untuk orang yang benar-benar pantas dan aku nggak mau kamu begini terus karena aku tidak bisa menerima dan aku juga bukan orang yang pantas menerimanya.”
Hari ini, tepat 11 bulan aku mengenalmu. Aku juga tidak akan pernah lupa saat pertama aku jumpa denganmu dan aku juga tidak akan pernah lupa bagaimana indahnya berteman denganmu. Kini. tepat 5 bulan yang lalu, terjadi suatu peristiwa yang cukup menyakitkan bagiku. Sekarang, seiring berjalannya waktu, rasa sakit itu perlahan mulai hilang. Namun bagiku, yang namanya luka tetap akan membekas walau kita sudah berusaha untuk menyembuhkannya. Waktu itu juga kamu pernah mengatakan bahwa aku harus ngertiin kamu, tapi dalam kenyataannya, kamulah yang selama ini tidak pernah ngertiin aku. Bahkan sekarang, kamu lupa bagaimana cara berterimakasih kepada seseorang. Namun kini, aku selalu berpikir untuk menjadikan kejadian tersebut sebagai suatu pengalaman dan pelajaran untukku karena memang pengalaman adalah guru terbaik.
Mungkin inilah saat terakhir bagiku untuk bisa melihat dan bertemu dengan dirimu. Satu tahun ini banyak kejadian yang mungkin terjadi diluar dugaanku, dan satu tahun ini memang waktu yang sangat singkat untuk melewati masa-masa indah yang sempat aku lewati bersamamu. Namun, satu tahun ini juga bukanlah waktu yang singkat untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti.
Terakhir kalinya, tidak ada yang bisa aku sampaikan lagi kepada dirimu selain ucapan maaf dan rasa terimakasih yang amat mendalam padamu. Maaf karena mungkin selama ini aku memang belum bisa memposisikan diri sebagai pribadi yang sebagaimana mestinya, dan terimakasih untukmu yang selalu memberikan nasihat serta memberikan banyak pengalaman berharga untukku. Terimakasih juga karena sudah memberitahuku apa arti hidup dan apa arti cinta yang sesungguhnya. Kini perpisahan kita sudah didepan mata. Selamat tinggal dan semoga kita selalu mendapat kebahagiaan dalam hidup ini.
13.07.2012-13.06.2013
With love, F.I.S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar