
Menunggumu. Itulah yang selama ini aku lakukan sebagai wujud dari perasaanku yang entah mengapa masih ingin memperjuangkanmu. Dengan sikapmu yang tidak peka seperti itu. Mengapa aku masih ingin memperjuangkanmu? Aku tak tau mengapa aku bisa mencintaimu dengan cinta yang tak benar-benar ku pahami. Kau tidak pernah memperdulikanku sedalam aku memperdulikanmu. Tidak ada cinta dimatamu, sedalam cinta yang aku punya. Apakah kamu pantas diperjuangkan sejauh ini?
Sebegitu tak berharganya kah aku dimatamu? Sebegitu tak bernilainya kah aku dihidupmu? Aku selalu kehilangan kamu, aku selalu bersabar dengan sikap dan tindakanmu. Aku tidak pernah berkata bosan dan malas dengan sikapmu. Aku juga tidak pernah berkata lelah dengan semua perlakuanmu. Aku hanya ingin meminta sedikit saja pengertianmu dan sedikit saja perhatian darimu.
Beberapa bulan berlalu, kamu terlalu sibuk dengan sesuatu yang harus kau kejar dan kau raih, kariermu. Kau melupakan seseorang yang selalu berusaha berada disampingmu. Kau melupakan seseorang yang berusaha bertahan untukmu. Aku selalu memperhatikanmu dan kau selalu memaksaku untuk menjelaskan dasar dari perbuatanku yang membuatmu risih.
Kini aku sadar bahwa usaha “bertahan” yang aku lakukan hanya kau anggap sebagai sampah. Usahaku hanya kau anggap sebagai sesuatu yang tak pantas kau hargai. Ini semua perjuanganku untuk mempertahankanmu, inilah perjuanganku yang selama ini selalu kau abaikan.
Dan taukah kamu bahwa aku berkali-kali mengucap namamu dalam setiap doaku? Dan akankah perjuanganku ini punya akhir yang bahagia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar