Mungkin kau akan bertanya, mengapa aku tidak jatuh cinta kepada
orang yang lebih menghargaimu saja? Teman, sama seperti kau, aku tidak bisa
memilih untuk jatuh cinta dengan siapa. Badboy or goodboy, ini bukan perkara
memilih. Jatuh cinta bukan perkara memilih, bukan? Mungkin saja suatu saat
nanti aku akan jatuh cinta kepada orang yang lebih menghargaiku, sesuai
harapanmu. Tapi saat ini, beginilah yang terjadi. Aku jatuh cinta kepada dia
yang saat ini belum bisa menghargaiku, sehingga akulah yang harus berjuang
sendirian.
Satu hal lagi yang ingin kukatakan kepadamu, teman, jatuh
cinta berdampak panjang, sangat panjang. Barangkali, itu sebabnya meski jatuh
cintaku sudah tak berguna, aku tetap ingin menjadi bagian darinya. Aku ingin
terus dekat dan melihat dia yang telah membuat jatuh cintaku jadi tak berguna. Aku
ingin menyaksikannya menyukai seseorang yang ia sukai, walaupun ku tau kalau
itu akan menyakitiku. Aku ingin tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang saat
ada orang lain yang jatuh cinta kepadamu. Aku ingin mengetahui itu semua dan
karenanya aku tetap ingin menjadi bagian darinya.
Satu hal yang ingin kukatakan kepadamu, wahai pria
favoritku:
Aku yakin
kau lebih paham akan hal ini. Barangkali saat membaca ceritaku ini, kau sudah, sedang,
atau kelak mengalaminya sendiri. Apapun itu, setelah mengalami semua yang
kualami, dan memikirkan pertanyaan-pertanyaanmu dan pertanyaan-pertanyaanku sendiri,
inilah hal terakhir yang ingin kukatakan, “hanya orang yang paling
mencintaimu, yang mampu membunuhmu.”
Mungkin, suatu saat nanti, kau itu akan sadar bahwa
sebuah kadang tak akan pernah cukup bagi seorang perempuan. Aku akan menunggu
sampai kau sadar dan mulai membuka hatimu untukku.
F.I.S