Sabtu, 16 November 2013

untukmu

Yang terhormat, seseorang yang saat ini ada dihatiku.
Aku adalah seorang wanita yang saat ini mengagumimu dari jauh. Aku mungkin tak sehebat wanita-wanita diluar sana. Namun jika berbicara tentang ketulusan, kau boleh mengujiku. Mengapa aku hanya menulis ini untukmu? Karena memang aku tak punya keberanian lebih untuk mengungkapkan ini langsung padamu. dirimu bagai gunung himalaya, dingin dan sulit ditaklukkan. Aku mungkin bukan seorang bidadari yang penuh kesempurnaan, namun aku punya hati dan cinta yang tulus untukmu. Maaf mungkin aku juga bukan model yang memiliki bentuk tubuh yang indah dan menawan. Aku juga tidak memiliki sesuatu yang istimewa untukmu. Aku hanya wanita sederhana yang tidak bisa memberimu apa-apa, namun percayalah bahwa aku tulus mencintaimu dari hatiku yang paling dalam.
Aku hanya mencoba untuk lebih dekat denganmu. Aku tak tau bagaimana cara mendekatimu yang benar, karena aku hanya mengikuti kata hati. Maaf jika caraku membuat dirimu merasa tak nyaman.
Kita baru bertemu beberapa kali, namun aku berharap diriku bisa diberi kesempatan berdua denganmu untuk berbicara. Aku melakukan ini semata-mata hanya untuk membuatmu bahagia. Aku sedikit demi sedikit mengikuti perjalanan hidupmu. setiap malam sebelum aku tidur, disela-sela waktu istirahatku dan disemua waktuku. Aku setia menyaksikan setiap pencapaian yang kamu dapatkan. Ketika itu, aku tersenyum bangga padamu. Aku.. begitu mengenalmu, bahkan rasanya lebih dari aku mengenal diriku sendiri. Namun sayangnya hingga kini kamu nggak tau aku ada disekitarmu. Sudahlah, kita terlalu angan untuk dipersatukan dan aku hanya bisa menikmati kesempurnaanmu dalam diam dan biarkan ku simpan indahmu dalam benakku.
Dariku, wanita yang mungkin belum kau ketahui secara keseluruhan.

Jumat, 01 November 2013

Ketika Waktu Telah Merubah Segalanya

Hai apakabar kamu disana? Tidak terasa sudah dua bulan aku mengenalmu. Aku merasa beruntung mengenal sosokmu. Sosok yang secara tidak langsung menjadi inspirasi untukku. Teringat pada saat pertama kali kita bertemu, tepatnya 11 september yang lalu. Kita sempat berbincang banyak hal yang belum aku ketahui sebelumnya. Saat itu aku kira pertemanan kita akan baik-baik saja. Namun seiring berjalannya waktu, semua itu perlahan mulai berubah menjadi sebuah kesalahpahaman yang membuat semuanya menjadi terbatasi. Teringat pada beberapa waktu yang lalu, tepatnya tengah malam seringkali kita berbincang melalui social media mengenai beberapa penggemarmu yang menurutmu terlalu berlebihan. Terkadang aku juga rindu waktu-waktu itu. Waktu dimana hampir setiap malam aku terbangun dari tidurku hanya sekedar untuk menyapa dirimu melalui social media itu. Kamu membalasnya dan tak jarang semua itu berubah menjadi obrolan ringan di tengah malam. Tak jarang juga beberapa orang mengganggap bahwa kita dekat. Ya aku rindu waktu itu…
Aku rindu masa-masa dimana aku masih bebas menyapamu setiap hari tanpa perlu memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. Awalnya dari sebuah kesalahpahaman, lalu sekarang semuanya mulai berubah, dan kini untuk sekedar menyapamu saja aku harus menimbang-nimbang kalimat tersebut. Aku tak ingin memperkeruh keadaan dan aku juga tak ingin membuat semuanya terlihat lebih rumit lagi. Memang benar, waktu bisa saja berubah, suasana bisa saja berubah, namun apakah rasa kagumku terhadap dirimu akan berubah begitu saja? Waktu memang tidak akan bisa diputar, kesalahan yang sudah terjadi juga tidak mungkin dapat dihapus. Namun tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk memperbaiki semua itu. Memperbaiki semua agar kita bisa jauh lebih baik lagi.
Ketika semuanya sudah terjadi seperti ini, disini aku hanya bisa menjadi pengagum jauhmu saja. Pengagum yang hanya bisa melihatmu dari layar kaca dan hanya bisa mengetahui kondisimu melalui social media itu. Semoga semua kejadian yang kita alami mampu menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik, pribadi yang bertanggung jawab dan saling peduli satu sama lain. Ya semoga…
11.09.2013-25.10.2013